SUSAH, SENANG, SEDIH , BERSAMA (S3B)
Perjalanan 11 orang sahabat – dibalik cinta atau teman biasa.
Kisah Nyata - S3B (Part 1)
20 – 23 Mei 2013
Best Friends….. Where We go….. ???J
“PANTAI DONG PANTAI!!!”
“Clek clek clek!” Jam tangan berdetak dalam kesunyian disore hari, Bayu konsentrasi dengan novel pertamanya yang tak kunjung selesai. Sambil menghisap sebatang rokok dan segelas kopi panas. Srup Srup haaaaah” Menikmati kopi panas racikan sendiri sambil menatap datangnya cahaya matahari yang mulai meredup. Tatapannya tertuju pada tulisan. Tampak memikirkan sesuatu yang sulit untuk diungkapkan. Menyusun jalan cerita novel yang entah harus darimana mulainya.
Waktu sudah menunjukan pukul 5 sore, namun tulisannya masih belum bertambah. Ia berdiri melepaskan kejenuhan.
“Aawwwwwwhhhh!” kebiasaan dia menguap. Menulis rasanya jenuh sekali hari ini. Tidak ada ide dan cerita yang bagus. Ya sudahlah! .“ Keluhnya sambil meminum kopi.
Tiba – tiba. Kring kring! Hp berbunyi. “ada apa ya Buye nelpon, perasaan baru aja tadi ngobrol sama anak – anak. “
“halo!, apa lu tumben nelpon. Biasanya juga bbm.” Sapa Bayu
“Iya nih gaul dikit, gue”. Jawab Buye
Iya iya iya. “ Sedikit ledekan
“Anak – anak mau pada liburan ya, Kapan?
“rencananya sih habis UAS. Ayok ikut. Rame loh anak – anak ikut semua.” Ajakan Bayu.
Iya pingin banget ikut, mudah – mudahan deh bisa ya. Jadwal aku padat nih. Balas Shinta
Ok Kita berangkat tanggal 20 Mei. Atur jadwal aja ya? Jawabnya
Ok deh nanti aku kabarin ya?
Ok sip. Sambil menutup pembicaraan.
Pluk! Hp dia, Bayu. Meleparkan ke tempat tidurnya sambil berjalan munuruni tangga. Maklum rumahnya bertingkat. Boleh sih bertingkat. Tapi kalau dihitung, kayanya rumahnya lebih kecil dari rumah Mili.
Menyalakan air bak mandi sambil menyikat gigi, Bayu. Disamping pintu ada kaca yang lumayan besar. Cukup untuk melihat wajah. sambil mengelus rambut dengan gaya boyband. Sebenarnya dia ga suka boyband. Kebanyakan mahasiswa agak risih dengan penampilan boyband saat ini. Mereka bilang alay. ““Hmmmm!” Gila nih rambut. Kalau aja kening gue normal, Ganteng juga gue” keluhnya.
Suara keras nyanyian tak jelas terdengar dia bernyanyi. Kebiasaan mantan musisi gagal ketika sedang mandi . Lima menit berlalu.
“Harus ngerawat muka nih!. Jerawatan gini. Bisa – bisa cewe gue pergi nyari cowo baru.” Keningnya tampak meraut.
Dia berjalan menuju tempat duduk halaman rumah. Terasa sejuk. Berada dibawah pohon dan bunga kertas. Bunga ini sebelumnya sering darawat. Namun, seiring waktu berjalan pohon ini terlalu besar sehingga sulit untuk meraih pucuk dari ranting ranting nya.
“Ya Tuhan, Kuliah semester ini rasanya malas sekali, Setiap hari kegiatan itu – itu saja. Bangun pagi, berangakat kuliah, pulang, ngerjain tugas, tidur. Besoknya melakukan hal yang sama.” Tatapan melolong pada bulan sabit.
Dengan berat hati dia tetap kembali beraktifitas seperti biasanya. Buku – buku yang tidak tertata, secangkir kopi dan sebatang rokok. Mulai mengerjakan tugas. Tiba – tiba “ Hi Guys, Semangat ujian terkhir besok, habis ujian kita kumpul diCafetaria untuk ngomongin liburan”. Braodcase BBM dari EVA.
Malam semakin larut, mulai mengantuk. Hanya dalam hitungan detik, dia tertidur pulas diatas buku Operasi Teknik Kimia II. Maklum mereka adalah calon sarjana Teknik Kimia disalahsatu perguruan tinggi swasta di Kota Bandung. Setiap malam mereka menghabiskan waktunya untuk belajar. Katanya, Jurusan Teknik ini tergolong sulit. Jadi hanya orang – orang yang benar – benar mampu saja untuk bisa melewati pendidikan menuju sarjana. Tampak terlihat dari keseharian mereka yang selalu menenteng buku yang cukup tebal. Sungguh – sungguh adalah prinsip umum bagi mereka. Tidak ada kata menyerah, lelah dan putus asa. Bagi mereka semua dinikmati layaknya camilan.
Tentu mereka sangat betah dengan keseharian mereka. Didalamnya ada suatu organisasi yang membentuk suatu kepribadian. Mereka biasa memanggilnya Himpunan. Disana mereka mempelajari banyak hal tentang kehidupan, masa depan, impian dan jalan yang harus dilalui. Mempelajari berbagai hal. Dari mulai hobi, mimpi, impian. Bukan hanya itu, mereka mempelajari hal hal diluar mata perkuliahan mereka. Seperti Broadcasting, Public Speaking, Mental dan masih banyak lagi. Semua yang mereka mau, bisa diaplikasikan di Organisasi ini.
Aktifitas dan keseharian mereka tampak monoton. Setiap harinya sama. Yang membedakan hanya aktifitas Himpunan. Inilah yang membuat mereka tetap mencintai jurusan teknik kimia ini. Namun, banyak juga dari mereka yang berbeda. Maklum saja, setiap orang mempunyai masalah dan prinsip yang berbeda. Namun, itu tidak membedakan mereka di himpunan.
Bayu. Dia memiliki jiwa pengusaha. Keinginan yang tinggi dan perkerja keras. Namun dia bisa fokus dalam perkuliah serta aktif dalam organisasi. Sayangnya, kenyataan berkata lain. Nasibnya tidak begitu beruntung. Ketika orang orang mulai bersantai, berbahagia telah melewati kesibukan mereka masing – masing, dia harus tetap keras memikirkan usaha yang dijalaninnya. Sampai suatu hari pendapatannya mulai menurun yang akhirnya mengalami kebangkrutan.
Lain halnya dengan Buye. “nama panggilan untuk Shinta”. Sosok wanita yang menyeramkan alias Gendut dan Hitam justru berbalik menjadi seorang bidadari. Dia adalah gadis lugu yang datang dari Amerika. Pergaulan bebas disana tampaknya tidak mempengaruhi dia, Shinta. Memang dia ini adalah wanita yang teguh dengan prinsip hidupnya. Meski dikelilingi dengan lingkungan yang tidak baik, dia tetap melaju dijalur yang dia inginkan. Berkat dorongan orang tua, sahabat dan cita – citanya untuk mengikuti kontes kecantikan nasional, dia berpegang teguh untuk memperkaya diri dengan kecantikan layaknya model dan artis di negeri ini.
Pertemuan mereka, “Shinta dan Bayu” berawal dari pertemanan. Mereka memaanggilnya “S3B”. Jika diperhatikan, Mereka selalu ceria. Sering berbagi, memberi masukan dan arahan. Saling intropeksi dan koreksi diri. Persahabatan mereka telah menghabiskan waktu yang cukup panjang. Semua itu dimulai saat memasuki bangku perkuliahan. Berawal dari berkenalan, makan – makan, berlajar bersama. Semua terjalin begitu saja. Tidak terasa mereka telah menginjak pada kondisi yang nyaman. Dua tahun terlewati, persahabatan mereka berlangsung sampai saat ini. Yang membuat mereka tetap bersatu adalah perbedaan mereka. Dari perbedaan itu mereka saling berbagi. saling mengetahui karakter masing – masing. Semuanya berjalan menjadi suatu kebiasaan. Mungkin ini bisa dibilang suatu kedewasaan. Dibalik waktu yang cukup panjang itu, memiliki banyak cerita. Terdapat kebahagiaan bahkan sebaliknya.
Akhir semester IV telah selesai. Saatnya refreshing menikmati libur yang tidak begitu lama.
“Ayok Kawan – kawanku. Mari kita berkumpul. Mala mini jam 7 di Angkringan Dago.” Broadcase Eva terkirim ke semua kontak s3b.
Waktupun berlalu. Jarum jam telah melebihi pukul 7 malam. Yang bisa hadir hanya lima orang dari mereka. Eva, Sandy, Kimung, Bayu dan Mili. Sebelumnya sudah sepakat kalau anak – anak yang lain mengikuti persejuan mereka berlima ini.
“Bay, Mau ikut kumpul anak – anak?”. Tanya Mili lewat sms.
“mau Mak, kamu ikut kan?” Mak (emak) nama panggilan untuk mili. Semua anak – anak s3b memanggilnya seperti itu.
“nebeng dong! Aku ga ada kendaraan nih.” Pinta Mili Sambil memelas.
“ayok aja Mak, aku juga sendiri kok”. Balas Bayu.
“asik! Ok deh kalau gitu. Aku tunggu. Makasih bayu”. Ada emotion BBM smile J .
“Tik tik tik!” Cuaca mulai tidak mendukung, sepertinya hujan akan turun. Diluar terasa dingin dan gelap. Diiringi dengan girimis hujan yang tak kunjung berhenti. “Brung brung!” Suara motor Ninja. Kelebihan anak kerempeng ini ternyata punya tingkat kepedean yang cukup besar. Mesikpun postur tubuh yang terbilang hanya cocok untuk motor bebek, dengan pedenya dia membawa motor ini, Ninja. Terkadang dia terlelah karena berat motor ini berbanding terbalik dengan pemiliknya.
“Tet tet!” Suara klanson. “mamaaaaaak!” agak panjang dia memanggil Mili didepan rumahnya.
“Kalem kalem tungu”. Teriak mili dari dalam kamar.
Ayok!. Jawabnya.
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar tidak berunsur SARA dan PORNO
Jadilah manusia bersosial dengan komenar yang baik dan benar